seketika di pinggiran

[..desir bayu mengusap lembut indah wajahnya, mengiring langkah di atas pepasir yang tertinggal bekas-bekas langkahnya. Hatinya basah dengan rindu..kesyahduan yang menusuk ke arah laut yang lembut menggulung ombak. Lintasan hatinya menggamit kecintaan yang kukuh bersifat di dalam rajuk tubuhnya. Di pinggiran hari yang makin menghambat gemilang cahaya dengan senja tersenyum menyambut. Dia terlontar di dalam daerah yang paling sunyi dalam hidupnya, mengenang kembali bait-bait cinta yang pernah berbisik lembut di telinganya.

    "kanda..dahulu , di pasir ini kita menulis kalimah keramat kita berdua ..kini hanya dinda seorang..seorang.."

  Bergema kalimah itu di  dalam istana hatinya. Namun senyumnya masih mekar walau kosong yang terasa menikam dalam jasadnya.]

Sabda Kalam 2011